Pages

Selasa, 12 November 2013

Nyeri dan Kaku Sendi? Ekstrak Jahe Solusinya..


Oleh : Mutiana Abdillah
Jahe yang kita tahu banyak digunakan sebagai bumbu rempah pelengkap masakan, namun selain itu ternyata di zaman serba modern dan praktis seperti sekarang ini, jahe masih digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi dan mengobati beberapa jenis gangguan kesehatan. Salah satunya adalah jahe merah. Pengobatan tradisional dengan jahe merah merupakan salah satu pengobatan yang banyak dimanfaatkan saat ini. 


Ini Dia Kandungan Jahe...
Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman herbal dari family Zingiberaceae (Ross, 2005). Dikenal 3 jenis jahe, yaitu jahe gajah, jahe sunti dan jahe merah. Diantara ketiganya hanya jahe sunti dan jahe merah yang sering digunakan obat-obatan karena kandungan minyak atsirinya yang tinggi (Warintek, n.d). Adapun senyawa yang paling dominan adalah gingerol dan shogaol (Lantz, et al, 2007).
Salah satu tanda nyeri sendi dan kaku sendi itu adanya inflamasi. Inflamasi atau pembengkakan adalah meningkatnya oksigenasi dari asam arakhidonat yang dimetabolisme melalui dua jalur enzim yaitu cyclooxygenase and 5-lipoxygenase sehingga menghasilkan prostaglandin dan leukotrin (Srivastava, & Mustafa, 1989, 1992). Pada penelitian in vitro, jahe dapat menghambat metabolisme asam arakhidonat pada jalur cyclooxygenase and lipoxygenase. Oleh karena itu, jahe menghasilkan efek antiinflamasi dan bisa meredakan nyeri dan kaku sendi. (Grant, & Lutz, 2000).

Apa Aja Sih Efek Sampingnya?
Seringkali masyarakat kurang jeli menangkap informasi. Contohnya saat heboh buah merah dan buah Mahkotadewa, tanpa mempertimbangkan kondisi kebutuhan tubuh masing-masing dan tanpa berkonsultasi kepada yang ahli, semua orang ikut-ikutan membeli dan mengkonsumsinya. Aibatnya bukan kesembuhan yang diperoleh justru masalah dan penyakit yang didapat. Pengolahan herbal yang serba alami bila dibuat dengan cara yang tidak benar dan dikonsumsi tidak sesuai dosis memang bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Obat yang sudah dilakukan uji klinis dan penelitian keamanannya saja ada kemungkinan berefek samping atau negatif. Bahkan seringkali berakibat fatal.  

Didalam evidence synthesis, Leach, & Kumar (2008) menyatakan bahwa ada dua penelitian yang melaporkan efek merugikan ekstrak jahe seperti rasa panas pada lambung perubahan rasa, dyspepsia (keadaan tidak nyaman pada bagian atas perut), nausea (rasa ingin muntah) dan konjungtivitis (mata merah) . Namun demikian, tidak ada kejadian-kejadian berat yang merugikan hingga menyebabkan penderita masuk rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan atau kematian.


Bagaimana Cara Pemanfaatannya?

Nah, untuk bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai obat herbal untuk meredakan nyeri dan kaku sendi yaitu rimpangnya. Rimpangnya yang berwarna kemerahan ini juga berkhasiat sebagai pencahar, antirematik, dan mengobati masuk angin dan juga berkhasiat untuk menghangatkan badan, penambah nafsu makan, mengatasi radang tenggorokan, sakit pinggang, meningkatkan stamina, dan meredakan asma.

Berikut cara pengolahan jahe untuk membantu meredakan nyeri dan kekakuan sendi :

  1. Setengah kilogram jahe dicuci bersih tanpa dikupas kulitnya, lalu diiris tipis-tipis.
  2. Setelah itu, ditambahkan air 400 ml dan diblender.
  3. Setelah diblender, lalu disaring pakai kain saring (kain sifon).
  4. Ampas yang ada di kain sifon juga diperas sampai kering betul.
  5. Air yang sudah disaring, dibiarkan mengendap selama 20 menit untuk memisahkan patinya dengan ekstrak jahe. Patinya dibuang.
  6. Air ekstrak jahe yang sudah terpisah dari patinya, diletakkan di wajan stenless, lalu direbus.
  7. Air diaduk terus searah jarum jam hingga kering dan terjadi pengkristalan. Lama mengaduk kurang lebih 45 menit.
  8.  Setelah kering, lalu diangkat dan disaring dengan saringan untuk memisahkan kristal yang halus dan yang kasar. Kristal yang masih kasar diblender kering, lalu disaring lagi sampai habis.
  9. Lalu ekstrak jahe siap diminum.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat! :)


DAFTAR PUSTAKA

1. Bachtiar, Arief. 2010. Pengaruh Ekstrak Jahe (Zingiber Officinale) Terhadap Tanda dan Gejala Osteoartritis pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Pandawangi Kota Malang. Tesis tidak diterbitkan. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

2. Harmanto, Ning. 2007. Herbal untuk Keluarga. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
 

( http://books.google.co.id/books?id=7VhsnSJNWiYC&pg=PA10&dq=jahe+merah&hl=id&sa=X&ei=oKKAUsyxN4yWrAf9h4EY&redir_esc=y#v=onepage&q=jahe%20merah&f=false)

3. Lentera, Tim. 2002. Khasiat dan Manfaat Jahe Merah: Si Rimpang Ajaib. Jakarta: AgroMedia Pustaka. 

( http://books.google.co.id/books?id=SnS1mSv-3Z8C&printsec=frontcover&dq=jahe+merah&hl=id&sa=X&ei=oKKAUsyxN4yWrAf9h4EY&redir_esc=y#v=onepage&q=jahe%20merah&f=false )


Title: Nyeri dan Kaku Sendi? Ekstrak Jahe Solusinya..; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5